Ditengah
kondisi perekonomian dunia yang kurang menguntungkan, sektor kelautan
dan perikanan masih bisa memberikan harapan bagi para pencari kerja.
Bahkan tahun 2013 terdapat 6.350 peluang kerja yang ditawarkan, yang
terdiri dari 2.945 posisi perikanan tangkap, 154 posisi untuk perikanan
budidaya serta bidang pengolahan perikanan membuka lowongan 550 posisi.
Peluang kerja juga terbuka untuk industri maritim dan pengelolaan
lingkungan laut, pesisir dan pulau-pulau kecil. Dimana pada tahun 2013
tersedia lowongan 2.701 lowongan. Jumlah tersebut terbagi dalam 5 zona,
yakni zona kewirausahaan (9 pemilik usaha), zona pelaut perikanan (15
perusahaan), zona budidaya (15 perusahaan), zona pengolahan (5
perusahaan) dan zona industri maritim (10 perusahaan). Demikian
disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif C. Sutardjo, seusai
membuka Bursa Kerja Kelautan dan Perikanan 2013, di Jakarta, Senin
(28/10).
Sharif memaparkan, Kementerian Kelautan dan Perikanan
(KKP), memiliki tanggung jawab menyelenggarakan pendidikan, pelatihan
dan penyuluhan perikanan, sehingga dapat menyediakan sumber daya manusia
berkualitas untuk mengolah dan menjadikan sumberdaya kelautan dan
perikanan itu menjadi suatu produk yang bernilai tinggi. Dalam konteks
tersebut, KKP berkomitmen mengalokasikan 40% kapasitas peserta didik
kepada anak nelayan, pembudidaya dan pengolah ikan.
"Bursa
kerja kelautan dan perikanan 2013 ini digelar dalam rangka
memfasilitasi percepatan penyerapan tenaga kerja sekaligus menarik
minat masyarakat terhadap dunia usaha dan dunia industri di sektor
kelautan dan perikanan sebagai implementasi Pilar I Program Nasional
Penciptaan Lapangan Kerja dan Peningkatan Kapasitas Angkatan Kerja,"
ujarnya.
Secara
nasional, setiap satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh KKP serta
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan setiap tahun terus menghasilkan
lulusan. Oleh karena itu, tingkat persaingan akan menjadi sangat tinggi
dalam memperoleh lapangan pekerjaan dan kesempatan berusaha. "Saya
berharap, para lulusan kelautan dan perikanan dapat memanfaatkan peluang
kerja dan usaha pada Bursa Kerja Kelautan dan Perikanan tahun 2013 ini.
Selain para lulusan kelautan dan perikanan, tentu saja bursa kerja ini
terbuka untuk dimanfaatkan masyarakat umum lainnya,” katanya.
Sharif
menegaskan, mutu pendidikan berkualitas menjadi kunci kelautan dan
perikanan yang maju. Melalui sistem pendidikan vokasi yang
diselenggarakan KKP, lulusan akan siap bekerja, dan mampu menjadi
wirausahawan baru. Strategi yang dilaksanakan adalah mendorong sarana
prasarana praktik di Sekolah Usaha Perikanan Menengah, Akademi Perikanan
dan Sekolah Tinggi Perikanan, mampu menjalankan sebuah proses
produksi. Strategi ini tentu saja tidak bermaksud merubah sekolah
menjadi unit produksi yang berorientasi pada perluasan pasar, namun
lebih kepada agar siswa memiliki keterampilan sebagai bekal setelah
lulus untuk menjalankan proses produksi secara utuh dari pemilihan bahan
baku, produksi hingga pemasaran. “Pengalaman ini menjadi penting untuk
menghadapi peluang dan tantangan yang dihadapi lulusan. Terlebih setelah
disepakatinya penerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015, dimana
kesempatan kerja terbuka bagi negara ASEAN,” jelasnya.
Temu Bisnis
Menurut
Sharif, salah satu barometer keberhasilan pendidikan adalah sejauh mana
kiprah para alumni dalam menerapkan ilmu yang didapatkannya. Untuk itu,
program pendidikan KKP adalah mengembangkan sistem pembelajaran praktik
di satuan pendidikan lingkup KKP, melakukan rekruitmen lulusan serta
memfasilitasi Praktek Kerja Laut. Sistem pendidikan KP juga menyediakan
program magang praktek sarana prasarana perikanan serta menjadi mitra
usaha atau bapak asuh bagi alumni yang merintis menjadi pengusaha
pemula. Sebagai pelaku usaha, alumni mengetahui apa yang dibutuhkan
lulusan. Pola temu bisnis alumni ini juga mendorong siswa dan taruna
mulai merintis menjadi wirausahawan kelautan dan perikanan. “Saya
ucapkan selamat atas pembentukan Himpunan Pengusaha Perikanan Alumni
Pendidikan Kelautan dan Perikanan, semoga semakin menambah motivasi
alumni untuk menjadi wirausahawan baru kelautan dan perikanan,” ujarnya.
Dalam
pelaksanaan Bursa Kerja Kelautan dan Perikanan ketiga kalinya ini, KKP
semakin meningkatkan pelayanan penyediaan informasi ketenagakerjaan di
sektor kelautan dan perikanan. Kegiatan ini juga merupakan amanah Wakil
Presiden yang disampaikan pada pelaksanaan Bursa Kerja Kelautan dan
Perikanan pertama di tahun 2011. Untuk itu, KKP bekerja sama universitas
terus melaksanakan sinergi program layanan ketenagakerjaan kelautan dan
perikanan. “Berkembangnya jumlah wirausahawan akan memberikan dukungan
yang besar terhadap pencapaian sasaran penerapan konsep ekonomi biru.
Karena keberhasilan ekonomi biru bergantung dari sejauh mana
wirausahawan mampu kreatif dan inovatif menjalankan usaha yang
dimilikinya,” tutupnya.
Jakarta, 28 Oktober 2013
Kepala Pusat Data Statistik dan Informasi
Pelaksana Tugas
Anang Noegroho
Narasumber:
1. Dr. Suseno Sukoyono
Kepala Badan Pengembangan SDMKP
2. Anang Noegroho
Plt. Kepala Pusdat Data Statistik dan Informasi
Pusat Data Statistik dan Informasi
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Gedung Mina Bahari I lantai 3A
JL. Medan Merdeka Timur No.16
Jakarta Pusat 10110
Telp. (021) 3519070 ext. 7440
Fax. (021) 3519133 Sumber : http://www.kkp.go.id/index.php/arsip/c/10110/Tersedia-6.350-Lowongan-Pekerjaan-Kelautan-dan-Perikanan/?category_id=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar