Rabu, 16 Oktober 2013

Pulau Terluar Terbuka bagi Investor

Pulau Terluar Terbuka bagi Investor
 
JAKARTA - Pulau-pulau kecil di daerah perbatasan rawan dicaplok negara lain. Karena itu pemerintah berupaya memadukan ramuan ekonomi dan politik keamanan, guna membuka isolasi pulau-pulau terpencil itu. Namun, pemerintah akan selektif memilih investor yang berniat berinvestasi di pulau tersebut. ''Seleksinya secara terbuka, harus mengikuti standar ekonomi dan pertahanan yang ada di Indonesia,'' ujar Dirjen Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (KP3K) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Sudirman Saad di sela-sela Seminar Nasional Indonesia Maritime Institute (IMI) di Jakarta, Senin (14/10).
 
Sudirman menambahkan, investor yang terlibat tidak berpotensi merusak pulau. Pemerintah menegaskan pemodal asing dilarang membawa kepentingan terselubung, kala menginvestasikan dananya di pulau-pulau tersebut Saat ini di Indonesia tercatat ada 92 pulau kecil dan terluar, di mana 61 pulau tidak ada penghuni. KKP berkewajiban menjaga kedaulatan pulau-pulau terluar tersebut agar tidak dirusak investor asing. Upaya pendekatan dengan cara berbeda terus dilakukan pemerintah.
 
Dua metode pendekatan yang selama ini dipraktikan pemerintah adalah ketahanan secara utuh dan potensi ekonomi. Salah satu caranya dengan dengan menempatkan sejumlah kekuatan marinir di pulau-pulau terluar dan kecil tersebut.
 
 
Perusahaan Nasional
 
Dari sisi ekonomi, pemerintah meningkatkan kesejahteraan penghuni pulau. ''Namun untuk investasi pulau terluar, memang yang digunakan perusahaan-perusahaan nasional (dalam negeri),'' tuturnya.
 
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, pendekatanan keamanan tidak selalu menjadi pilihan menjaga kedaulatan sumber daya alam pesisir kelautan dan teritorial negara. Diperlukan pendekatan ekonomi, agar partisipasi publik terdorong pengelolaan wilayah. Dia mencontohkan, Pulau Nipah.
 
Menurut Purnomo, dari pulau seluas 50 hektare harus direlakan sekitar 15 hektare untuk wilayah pertahanan dan keamanan. Pulau Nipah mempunyai potensi investasi hilir energi sebesar Rp 3 triliun Sejauh ini, Pulau Nipah yang terletak di Barat Laut Pulau Batam ini berbatasan langsung dengan Singapura. Sebagian pesisir mengalami abrasi karena pernah dijadikan aktivitas pertambangan pasir untuk perluasan daratan Singapura. ''Untuk membangun ekonomi, maka harus diimbangi pembangunan pertahanan,'' ujar Purnomo.
 
Menurut Sudirman, saat ini ada lima calon investor yang berminat mengelolanya. Pemerintah akan memilih melalui mekanisme tender. KKP masih menunggu persetujuan Kementerian Keuangan berkenaan rencana penggunaan Pulau Nipah itu. Calon investor itu haruslah perusahaan nasional yang berbadan hukum di Indonesia dan bukan investor asing. ''Ini kan juga berkenaan keamanan energi nasional. Prinsipnya, pengelolaan ekonomi jangan sampai digerogoti,'' katanya. (wa-79)


Sumber: SUARAMERDEKA.COM Tanggal 16 Oktober 2013 Hal.1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar