
Pulau Komodo (sumber: Burufly)
Jakarta
- Pemerintah mengundang investor lokal dan asing untuk mengelola
pulau-pulau kecil dan kawasan pesisir. Langkah itu diharapkan mampu
meningkatkan nilai investasi yang masih minim. “Kami menawarkan
investasi kepada investor lokal dan asing untuk berinvestasi di
pulau-pulau kecil dan pesisir. Kami juga sudah mempunyai pedoman
investasi bagi mereka,” kata Ketua Tim Percepatan Investasi Pulau-Pulau
Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Rokhmin Dahuri melalui keterangan tertulisnya, Minggu, (27/10).
Ia
menilai, harus ada upaya perbaikan dari pemerintah agar dapat
menggenjot nilai investasi di pesisir dan pulau kecil. Selama ini, ada
tiga kendala yang dihadapi investor mulai dari perizinan yang
berbelit-belit, aksesibilitas yang sulit menuju pulau, serta tidak
adanya kepastian hukum. Rokhmin berharap, temu bisnis dan gelar
investasi pulau-pulau kecil membuka peluang terjadinya peningkatan
investasi. Dibandingkan negara lain, pemerintah Indonesia belum
memberikan kemudahan iklim berinvestasi bagi investor lokal maupun
asing.
“Di negara lain, investor diberikan karpet merah, dengan sistim perizinan satu atap, ada dukungan land clearing, dan aksesibilitas
disiapkan,” papar mantan menteri kelautan dan perikanan itu. Rokhmin
mencontohkan, di Kepulauan Anambas yang memiliki keindahan terumbu
karang dan tempat diving berkelas internasional belum mampu menarik
minat investor untuk mengelola wilayah tersebut karena akses menuju
pulau tersebut sulit dan transportasi terbatas.
Untuk
menuju pulau dengan kapal ferri membutuhkan satu minggu. Sedangkan
pesawat dari Batam, frekuensi penerbanganya tidak menentu. Kondisi
tersebut berbanding terbalik dengan Kepulauan Maladewa (Maldives) yang
mendunia karena akses transportasi disiapkan sehingga memudahkan
wisatawan dan investor masuk.
Langkah pemerintah untuk mengembangkan melalui Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengembangan Ekonomi Indonesia (MP3EI)
belum berdampak pada investasi secara langsung (direct investment) di
sektor riil. “Jadi untuk bisa meningkatkan investasi, pemerintah perlu
menyelesaikan pekerjaan rumah, yang selama ini menjadi kendala
investasi, dan budaya birokrat yang terbiasa memperlambat perizinan agar
diubah,” kata dia.
Sumber: BERITASSATU.COM Tanggal 27 Oktober 2013 Hal.1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar