DUMAI, 15/5 (KP) – Badan Nasional Pengelola
Perbatasan (BNPP) bermaksud membuka kembali Pos Lintas Batas Negara
(PLBN) laut Tanjung Medang di Kecamatan Rupat Utara guna memacu
perekonomian di Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau.
Selama ini PLBN (laut) Tanjung Medang hanya berfungsi sebagai Tempat
Pemeriksaan Imigrasi, artinya PLBN tersebut hanya digunakan untuk
melayani arus orang yang keluar masuk RI-Malaysia, khususnya untuk
tujuan Malaka dan Port Dikson.
Tim BNPP yang terdiri dari Sugita tim ahli BNPP, Rusli Badu beserta empat staf telah melakukan survey awal (reconnaissance survey)
4 -7 Mei untuk melakukan inventarisasi fasilitas PLBN yang ada di sana.
Survey BNPP tersebut didampingi oleh Muhammad Yamin, Kepala Badan
Pengelola Perbatasan (BPP) Kabupaten Bengkalis.
“Sekiranya BNPP ingin membuka kembali PLBN Tanjung Medang, maka
Kabupaten Bengkalis siap mendukung penuh infrastrukturnya”, demikian
ungkap Muhammad Yamin, Kamis.
Bahkan Camat Rupat Utara, Azman juga memberikan dukungan jika BNPP ingin menambah luas lahan PLBN dari dua ha menjadi 10 ha.
Disitu tersedia fasilitas Terminal Penumpang dan Terminal Barang
(kargo), hanya saja masih banyak usaha yang harus dilakukan oleh BNPP
untuk dapat membuka kembali PLBN Tanjung Medang. Dermaga penumpang dan
dermaga kargo serta kantor Costum Imigration Quarantina Security (CIQS) memerlukan pembenahan total.
Selain itu pendangkalan Selat Tanjung Medang karena sedimentasi akan
mengganggu alur kapal masuk. Pelabuhan Tanjung medang setidaknya harus
mampu untuk sandar kapal 100-200 GT atau setara dengan 150-250
penumpang, sehingga membutuhkan kedalaman draft kapal sekitar enam
meter.
Namun disisi lain, Kecamatan Rupat memiliki potensi estetika panorama
alam yang luar biasa indah. Pasir putih sepanjang puluhan kilometer dan
Beting Aceh yang unik dapat menjadi daya tarik wisatawan mancanegara,
terutama dari Malaysia dan Singapura.
Oleh karena itu PLBN Tanjung Medang dapat membuka trayek kapal ke
Singapura, Malaka, Port Dikson dan Tanjung Pinang. Potensi hutan
mangrove sangat cocok sebagai habitan kepiting bakau, sehingga Kecamatan
Rupat Utara dapat menjadi ekspor kepiting bakau dalam skala besar.
Muhammad Yamin menjelaskan bahwa saat ini Kabupaten Bengkalis sedang
membangun akses jalan dari Tanjung Kapal ke Tanjung Medang sepanjang
kurang lebih 70 km dengan lebar bahu jalan 25 km”.
”Jalan tersebut membelah Pulau Rupat dari selatan ke utara sehingga
akan membuka akses langsung dari Dumai-Tanjung Kapal-Tanjung Medang”.
Jadi dengan membuka kembali PLBN (laut) Tanjung Medang akan memacu
ekonomi Pulau Rupat maupun Kabupaten Bengkalis,” paparnya.
Sementara itu, persoalan membuka kembali PLBN Rupat, sebagaimana
gerbang perlintasan antar negara lainnya, perlu kesepakatan dengan
negara tetangga. Dalam hal ini dibahas dalam platform Sosekmalindo
merupakan upaya terbaik.
Dr.Soni Sumarsono,MDM selaku Asisten Deputi Lintas Batas Negara BNPP
yang pada kesempatan sama sedang menghadiri Persidangan Sekretariat
Bersama Sosial Ekonomi Malaysia Indonesia (Sosek Malindo) di Melaka,
Malaysia, 12-16 Mei 2014 bersama Kabidren Indra Purnama yang asli
Indragiri Hilir. (Rosyita Hasan/tasbara news)
Sumber Link : http://www.kabarperbatasan.com/maritim/maritim/1240-bnpp-jajaki-optimalisasi-fungsi-plbn-laut-rupat-bengkalis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar