Jumat, 16 Mei 2014

BNPP Jajaki Optimalisasi Fungsi PLBN Laut Rupat-Bengkalis

DUMAI, 15/5 (KP) – Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) bermaksud membuka kembali Pos Lintas Batas Negara (PLBN) laut Tanjung Medang di Kecamatan Rupat Utara guna memacu perekonomian di Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau.

Selama ini PLBN (laut) Tanjung Medang hanya berfungsi sebagai Tempat Pemeriksaan Imigrasi, artinya PLBN tersebut hanya digunakan untuk melayani arus orang yang keluar masuk RI-Malaysia, khususnya untuk tujuan Malaka dan Port Dikson.

Tim BNPP yang terdiri dari Sugita tim ahli BNPP, Rusli Badu beserta empat staf telah melakukan survey awal (reconnaissance survey) 4 -7 Mei untuk melakukan inventarisasi fasilitas PLBN yang ada di sana. Survey BNPP tersebut didampingi oleh  Muhammad Yamin, Kepala Badan Pengelola Perbatasan (BPP) Kabupaten Bengkalis.

“Sekiranya BNPP ingin membuka kembali PLBN Tanjung Medang, maka Kabupaten Bengkalis siap mendukung penuh infrastrukturnya”, demikian ungkap Muhammad Yamin, Kamis.

Bahkan Camat Rupat Utara, Azman juga memberikan dukungan jika BNPP ingin menambah luas lahan PLBN dari dua ha menjadi 10 ha.

Disitu tersedia fasilitas Terminal Penumpang dan Terminal Barang (kargo), hanya saja masih banyak usaha yang harus dilakukan oleh BNPP untuk dapat membuka kembali PLBN Tanjung Medang. Dermaga penumpang dan dermaga kargo serta kantor Costum Imigration Quarantina Security (CIQS) memerlukan pembenahan total.

Selain itu pendangkalan Selat Tanjung Medang karena sedimentasi akan mengganggu alur kapal masuk. Pelabuhan Tanjung medang setidaknya harus mampu untuk sandar kapal 100-200 GT atau setara dengan 150-250 penumpang, sehingga membutuhkan kedalaman draft kapal sekitar enam meter.

Namun disisi lain, Kecamatan Rupat memiliki potensi estetika panorama alam yang luar biasa indah. Pasir putih sepanjang puluhan kilometer dan Beting Aceh yang unik dapat menjadi daya tarik wisatawan mancanegara, terutama dari Malaysia dan Singapura.

Oleh karena itu PLBN Tanjung Medang dapat membuka trayek kapal ke Singapura, Malaka, Port Dikson dan Tanjung Pinang. Potensi hutan mangrove sangat cocok sebagai habitan kepiting bakau, sehingga Kecamatan Rupat Utara dapat menjadi ekspor kepiting bakau dalam skala besar.

Muhammad Yamin menjelaskan bahwa saat ini Kabupaten Bengkalis sedang membangun akses jalan dari Tanjung Kapal ke Tanjung Medang sepanjang kurang lebih 70 km dengan lebar bahu jalan 25 km”.

”Jalan tersebut membelah Pulau Rupat dari selatan ke utara sehingga akan membuka akses langsung dari Dumai-Tanjung Kapal-Tanjung Medang”. Jadi dengan membuka kembali PLBN (laut) Tanjung Medang akan memacu ekonomi Pulau Rupat maupun Kabupaten Bengkalis,” paparnya.

Sementara itu, persoalan membuka kembali PLBN Rupat, sebagaimana gerbang perlintasan antar negara lainnya, perlu kesepakatan dengan negara tetangga. Dalam hal ini dibahas dalam platform Sosekmalindo merupakan upaya terbaik.

Dr.Soni Sumarsono,MDM selaku Asisten Deputi Lintas Batas Negara BNPP yang  pada kesempatan  sama sedang menghadiri Persidangan Sekretariat Bersama Sosial Ekonomi Malaysia Indonesia (Sosek Malindo) di Melaka, Malaysia, 12-16 Mei 2014 bersama Kabidren Indra Purnama yang asli Indragiri Hilir.  (Rosyita Hasan/tasbara news)

Sumber Link : http://www.kabarperbatasan.com/maritim/maritim/1240-bnpp-jajaki-optimalisasi-fungsi-plbn-laut-rupat-bengkalis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar