
Ilustrasi.
Karyawan PT Toba Surimi di Kawasan Industri Medan, Sumatera Utara
menyortir daging rajungan untuk dikemas dan diekspor, Minggu
(13/1/2013). Tiap bulan perusahaan mampu mengekspor hasil perikanan
kemasan siap santap sebanyak 260 ton ke AS, Kanada, Jepang, dan Eropa
Barat. Tahun ini perusahaan meluaskan perdagangan ke Timur Tengah, Eropa
Timur, dan China. | KOMPAS/AUFRIDA WISMI
JAKARTA, KOMPAS.com
- Menteri Kelautan dan Perikanan Syarif C Sutardjo mengatakan, banyak
pengusaha asing di bidang kelautan dan perikanan yang mencari tenaga
kerja Indonesia di Bursa Kerja Kelautan dan Perikanan 2013. "Yang datang
banyak sekali internasional. Saya dengar dari pengusaha-pengusaha yang
mencari (di) kurang lebih 6.000 (lowongan pekerjaan) ini (dari) Korea,
Taiwan, Jepang, Filipina pun nyari di tempat kita. Itu kurang lebih 30
sampai 40 persen adalah untuk luar negeri," kata Syarif di Jakarta,
Senin (28/10/2013).
Saat
ini serapan tenaga kerja di sektor kelautan dan perikanan mengalami
peningkatan signifikan sejak tahun 2010, salah satunya karena ada job
fair. Saat ini peningkatan terjadi sebesar 20 persen dibanding tahun
lalu karena para pencari kerja telah mengetahui lokasi rekrutmen dan
kualifikasi yang dibutuhkan. Adapun sektor yang menyerap tenaga kerja
merata, baik sektor penangkapan ikan, budidaya, bahkan sektor konservasi
dan pariwisata bahari. "Kalau yang tangkap memang banyak yang ke PMA.
PMA ini tentunya harus kerjasama dengan pengusaha Indonesia," tutur
Syarif.
Dalam
Bursa Kerja Kelautan dan Perikanan 2013 yang dibuka oleh Syarif hari
ini, terdapat sekitar 6.350 lowongan kerja yang ditawarkan yang terdiri
dari 132 formasi jabatan di dalam maupun luar negeri. Adapun jumlah
pelamar kerja diperkirakan Syarif mencapai 10.000 orang pelamar.
Sektor-sektor yang ditawarkan antara lain seperti perikanan tangkap,
perikanan budidaya, pengolahan, industri maritim dan pengelolaan
lingkungan laut, pesisir dan pulau-pulau kecil. Sektor-sektor itu dibagi
dalam beberapa zona, di antaranya kewirausahaan, pelaut perikanan,
budidaya, pengolahan, dan industri maritim.
Sumber: KOMPAS.COM Tanggal 28 Oktober 2013 Hal.1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar