Rabu, 04 September 2013

Negara Republik Indonesia Tingkatkan Kerjasama Kelautan dan Perikanan dengan Polandia

RI – Polandia  Tingkatkan Kerjasama Kelautan dan Perikanan

 

Kerja sama kelautan dan perikanan antara Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia dengan Kementerian Pertanian dan Pembangunan Daerah Republik Polandia telah diinisiasi sejak tahun 2009. Indonesia dan Polandia memiliki persamaan dalam pengelolaan perikanan, dengan karakteristik perikanan berskala kecil (artisanal). "Polandia memiliki reputasi baik dalam eksplorasi laut dan perikanan. Iptek kelautan dan teknologi identifikasi stok ikan yang menggunakan aplikasi sonar merupakan yang terbaik di dunia. Untuk itu, KKP menetapkan Polandia sebagai mitra strategis dalam pemasaran ikan di Eropa Timur". Demikian disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Sharif C. Sutardjo, pada pertemuan bilateral antara Pemerintah Republik Indonesia dan Republik Polandia, di Warsawa Polandia, Rabu (4/9).

            Pertemuan yang dihadiri Presiden Republik Polandia, Bronislaw Komorowska, dan  Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono ini, kedua negara juga sepakat untuk memperkuat kerja sama melalui Memorandum Saling Pengertian (MSP) tentang Kerja Sama Perikanan. Terutama kerjasama pada peningkatan perdagangan dan investasi di bidang perikanan. Kedua, pengembangan kelembagaan dan sumber daya manusia untuk mewujudkan pengelolaan perikanan berkelanjutan, termasuk pertukaran tenaga ahli/ilmuwan. Ketiga, pemasaran produk-produk perikanan, termasuk pengembangan pasca panen. “Kami telah berbagi pandangan tentang kepentingan bersama dalam bidang kelautan dan perikanan,” kata Sharif.

Menurut Sharif, kerja sama di bidang perikanan akan membawa manfaat dalam  pembangunan ekonomi bagi kedua negara. Kedua negara dapat saling bertukar pengalaman terbaik dan pelajaran terbaik tentang bagaimana memajukan perikanan berkelanjutan, sekaligus mempromosikan produk ikan dan hasil perikanan. Apalagi, sektor perikanan Polandia cukup maju di bidang pengolahan ikan, dimana tingkat pertumbuhan industri makanan tertinggi di negara ini. “Saya ingin mengundang sektor swasta dari Republik Polandia untuk berinvestasi di industri perikanan di Indonesia, terutama dalam pengolahan ikan. Dalam kesempatan ini, saya ingin mendorong kedua kementerian untuk dapat menindaklanjuti Memorandum Saling Pengertian ini dengan penyusunan rencana kerja dan membuka dialog intensif untuk memperkuat kerjasama perikanan, baik pihak Pemerintah maupun swasta,” jelasnya.

Sharif menambahkan, pembangunan kelautan dan perikanan Indonesia saat ini, didasarkan pada konsep blue economy. Melalui blue economy akan memaksimalkan jasa-jasa lingkungan dan nilai ekonomi yang berkelanjutan. Blue Economy merupakan konsepsi dan pendekatan baru dalam pembangunan berkelanjutan. Penerapan konsep Blue Economy dalam industrialisasi kelautan dan perikanan adalah sangat penting, karena untuk mengoreksi pola industrialisasi konvensional yang merusak lingkungan, boros sumberdaya dan energi dan menimbulkan kesenjangan sosial. Konsep Blue Economy diharapkan dapat mendorong pemanfaatan sumberdaya alam secara efisien, tanpa limbah, namun dapat melipatgandakan manfaat ekonomi, membuka lapangan kerja lebih luas, meningkatkan pendapatan masyarakat dan sekaligus melindungi lingkungan dari kerusakan. “Saya berharap kita dapat membangun kerja sama saling menguntungkan bagi kesejahteraan masyarakat. Indonesia sangat menyambut baik berbagai upaya untuk memperkuat kerja sama saling menguntungkan untuk mendukung pembangunan perikanan di kedua Negara,” jelasnya.
 
 
Lembar Fakta

Perdagangan RI-Polandia periode 2008-2012 mengalami peningkatan positif rata rata 10,26 % pertahun. Nilai ekspor Indonesia ke Polandia tahun 2012 sebesar 340 juta Euro, sedangka impor senilai 127 juta Euro. Berarti terjadi surplus perdagangan 212,6 juta Euro.
Untuk meningkatkan kerjasama, Polandia membentuk Polish Bussines Club di Jakarta. Tujuannya, untuk networking, pembelajaran serta promosi bisnis dan investasi kedua negara. Anggotanya, pengusaha dan profesional yang memiliki keterkaitan bisnis dengan Polandia
Tahun 2013, tercatat 4 eksportir produk perikanan ke Polandia. Yaitu, PT. Aneka Tuna Indonesia (Tuna kaleng), PT. Medan Tropical Canning & Frozen Industries (Gurita kaleng), PT. Graha Insan Sejahtera, (Oilfish Fillet & tuna loin) serta PT. Tridaya Eramina Bahari (Oilfish utuh & tuna loin)
 
 
Kepala Pusat Data Statistik dan Informasi

Pelaksana Tugas

 
 
Anang Noegroho
 
Narasumber:

1. Ir. Saut P Hutagalungm M.Sc

    Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (HP. 0811840360)
 
2. Anang Noegroho

    Plt. Kepala Pusat Data Statistik dan Informasi (HP. 0811806244)

 
--
Pusat Data Statistik dan Informasi
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Gedung Mina Bahari I lantai 3A
JL. Medan Merdeka Timur No.16
Jakarta Pusat 10110
Telp. (021) 3519070 ext. 7440
Fax. (021) 3519133

Tidak ada komentar:

Posting Komentar